DOWNLOAD NOVEL LOVE IS YOU FREE

DOWNLOAD NOVEL LOVE IS YOU FREE

Sabtu, 04 Juli 2015

BAB 2 - Novel Sleep With The Psycho

Aku sudah menyiapkan racun, pisau dan seutas tali untuk membunuh diriku sendiri kelak
 jika aku sudah tidak kuat lagi. 
            Disebuah sudut Rumah Sakit, Roy memulai penyelidikannya dengan mendatangi dokter forensik yang menangani korban yang menjadi kasusnya kali ini. Roy nampak percaya diri dengan menggunakan jas dan kaca mata hitamnya.
            Dokter forensik yang dikenal bernama Gading itu memberikan satu berkas lengkap tentang penyelidikannya kepada Roy.
“Korban meninggal kira kira dua hari setelah ditemukan. Agak sulit mempercayai ini, tapi tersangka menggunakan suntikan mematikan untuk membunuh korbannya.”
Roy membuka kaca matanya kemudian menyipit.
“Ya. Jenis suntikan yang sangat mematikan, membunuh dengan sangat cepat. Yang langsung menghentikan kinerja jantung korban.”
Kepala Roy menggeleng ketika mengeluarkan berkas yang baru saja ia terima. Beberapa foto dan kertas hasil penyelidikan. Bibir Roy menyungging sebagian ketika melihat foto korbannya yang menggunakan baju pengantin.
“Dan ada satu hal lagi.”
“Selaput dara korban terkoyak. Tapi tak ada jejak sperma disana. Tersangka sangat bersih memperkosa korbannya ini.”
Roy hanya tersenyum sinis. “Kondom.” Celetuknya kemudian.
“Diduga setelah dibunuh korban diperkosa.”
“Baik. Berkas ini akan saya pelajari lagi dikantor. Terima kasih banyak.” Ucap Roy kemudian menepuk pundak dokter itu kemudian pergi.
Disini, Gading hanya memperhatikan Roy dan beberapa polisi itu menjauh dari dirinya. Ia kemudian mendesah dan menggeleng. Paling tidak, tugasnya sudah selesai. Dia sangat lelah, ia ingin istirahat.
# # #
            Bau anyir formalin menyengat ketika jasat korban dikeluarkan dari kamar mayat. Suara tangisan keluarga pecah, memecah kesunyian malam. Jeritan tangis keluarga meledak ditengah keheningan malam yang tenang ini. Sanak keluarganya tak percaya akan ditinggalkan Manda secepat ini.
            Disini Melanie hanya mematung mengamati mereka dengan tatapan kosong. Dari sudut ruangan Melanie hanya bisa melihat mereka. Sorotan matanya tajam ketika melihat jenazah Manda sang korban diderek keluar dari kamar mayat ini menuju Ambulance yang sudah siap untuk menghantarkannya ke rumah duka.
            Matanya menyipit. Kedua tangan Melanie meremas rok suster yang ia kenakan.
Kau sungguh beruntung. Aku cemburu padamu. Ketika kau mati. Begitu banyak orang yang sedih akan kehilanganmu.
Kau sungguh beruntung. Aku cemburu padamu. Kematianmu datang begitu cepat dan segera melupakan urusanmu didunia ini.
Kau sungguh beruntung. Aku cemburu padamu. Kau tak perlu repot repot mempersiapkan pisau, racun ataupun seutas tali untuk bisa mati.
# # #
            Sementara itu, disebuah ruangan. Dimana kertas kertas menumpuk. Ribuan map tersebar diatas meja dengan satu buah komputer dan lampu neon kecil yang hanya mampu menerangi ruang kerja ini.
            Roy disini duduk, mempelajari berkas yang diberikan dokter tadi ditemani dengan seorang rekan kerjanya yang usianya lima tahun lebih muda darinya. Sedari tadi Roy nampak berkonsentrasi. Melihat kertas dan berkas ini satu persatu dengan teliti.
            Jas hitam yang ia kenakan sudah jatuh dibawah lantai. Kini ia hanya memakai hem putih dengan kancing bagian atas yang terbuka. Muka Roy menekuk, tangannya memegangi kepalanya yang otaknya sudah mulai menegang.
            “Suntikan?” Celetuknya lirih.
            Kawan yang ada disampingnya tersentak. Dan langsung melongos menatap Roy.
            “Dari mana tersangka mendapatkan semua bahan itu?”
            “Itu yang sedang kufikirkan.”
            “Barang seperti itu tidak mungkin didapatkan secara cuma cuma dipasaran.”
            “Aku tahu. Yang pasti dia bukan orang sembarangan.”
# # #
            “Melanie.”
            Seorang wanita paruh baya dengan dandanannya yang mencolok, berpakaian sangat ketat sehingga menununjukkan bentuk tubuhnya yang sexy memanggil Melanie yang duduk seorang diri dibangku taman Rumah Sakit yang masih memakai seragam susternya.
            Melanie menoleh. Orang itu sudah datang. Orang yang sudah mengundangnya untuk datang menemuinya. Melanie mendesah. Sebenarnya ia sudah tak mau lagi bertemu atau berurusan lagi dengannya.
            “Terima kasih kau sudah datang dan meluangkan waktunya untukku.”
            Wanita itu sudah berdiri tepat didepannya. Melanie hanya menatap wanita yang tiga puluh tahun lebih tua darinya itu dengan tatapan kosong.
            “Well, sepertinya aku harus langsung bicara padamu ke pokok permasalahannya.”
            Wanita itu langsung duduk berjejer dengan Melanie. Sebelumnya ia mengambil sebungkus rokok yang ada didalam tas jinjingnya, mengambil satu batang dan menyalakannya dengan sungutan api yang sudah ia persiapkan.
            Kepala Melanie agak sedikit menggeleng kearah samping menghindari asap yang mengepul dari mulut wanita itu.
            “Kau mau?” Wanita itu menawari Melanie dengan rokok yang ia bawa. Mengacung acungkan satu bungkus rokok didepan muka Melanie.
            “Tidak. Terima kasih.” Tolak Melanie.
            Bibir wanita itu menyungging sedikit. “Oke. Tak apa.” Dia langsung menaruh rokoknya kembali kedalam tasnya.
            “Aku sudah bilang padamu jangan dekati Rezi lagi. Aku tahu kau diam diam masih berhubungan dengannya.”
            “Aku tidak pernah lagi berurusan dengannya.”
            “Jangan bohong! Aku tahu kalau kemarin kau menemui Rezi.”
            “Dia yang datang menemuiku.”
            Tawa wanita itu meledak. “Bukankah kau yang selama ini mendekati Rezi.”
            Kali ini Melanie berani menatap wanita itu dengan mata yang lebar. “Kau salah. Aku tidak pernah mendekati dia dan aku sudah muak berurusan dengannya bahkan semua orang yang ada dikehidupannya!”
PLAK.
            Satu tamparan keras melayang kemuka Melanie.
            “Muak katamu? Kau perempuan hina menjijikkan beraninya kau bicara seperti itu?” Muka wanita itu merah padam ketika dia dilecehkan seperti ini.
            Melanie hanya memejamkan matanya. Merasakan panas yang ada dipipi kirinya. Rasa sakit itu langsung menjalar kehatinya. Ini sudah sekian kalinya wanita ini memperlakukan dia seperti ini.
            “Oke.” Wanita ini mengatur nafasnya. Menghisap rokok kemudian menatap Melanie lagi. “Maafkan aku.” Katanya lagi.
            Air mata Melanie perlahan menetes. Namun ia menunduk. Ia tak mau wanita itu tahu kalau dirinya menangis. Ia tak mau dikira lemah. Semakin dia lemah semakin wanita ini memperlakukan dia semaunya.
            “Kau seharusnya tahu. Kau bukanlah wanita yang tepat untuk Rezi. Aku tidak mau dia menikahi wanita yang menjijikkan dan tak sederajat dengan kita. Lagipula kau sudah menjadi wanita bekas dari laki laki yang sudah memperkosamu. Aku tidak tahu jadinya anakku akan menikah dengan wanita yang sudah mempunyai anak dari hasil pemerkosaan. Kami keluarga bangsawan dan kami tidak mau nama kami tercoreng hanya karena kau.”
            Satu lagi penghinaan yang terang terangan dilontarkan dari wanita ini. Sakit hatinya bertambah dan air matanya tak mau berhenti mengalir.
            “Untuk terakhir kalinya aku mohon padamu. Rezi saat ini tengah menjalankan wasiat ayahnya sebelum meninggal. Ayahnya sangat ingin Rezi menjadi dokter yang hebat dan mempunyai masa depan yang cemerlang. Dan aku tidak mau wasiat suamiku hancur jika Rezi nekat menikahimu. Aku juga tidak mau masa depan Rezi hancur.”
            Wanita itu kemudian membuang putung rokok yang baru saja ia hisap. Kedua tangannya kini memegang wajah melanie dengan lembut. Menatap Melanie yang matanya sudah mulai memerah karena tangisnya yang tak kunjung mau berhenti.
            “Aku mohon padamu. Jauhi anakku.”
            Melanie seperti bicara pada orang yang mempunyai kepribadian ganda. Ia sudah tak kuat lagi jika harus disakiti terus terusan seperti ini. Akhirnya dalam dekapan kedua tangan wanita itu Melanie menganggukkan kepalanya.
# # #
            Hujan badai. Gadis itu terengah engah meminta pertolongan ditengah perkebunan teh yang sangat luas. Ia terus berlari berusaha menyelamatkan diri. Kaos yang ia pakai sudah robek compang camping sampai hampir lepas dari tubuhnya.
            “Tolong!!” Teriaknya lagi.
            Na’as. Tak ada satupun orang yang mampu mendengar teriakannya ditengah perkebunan teh yang membentang luas di kampung ini. Namun suara dua orang pemuda yang mengejarnya kian keras. Mereka malah tertawa bersama sama.
            “Lepaskan saya!”
            Gadis itu makin mempercepat larinya. Nafasnya tersengal sengal menahan isak tangisnya. Kakinya terhuyung huyung berlari diatas tanah yang tidak rata ini. Namun ia tetap berusaha untuk menyelamatkan diri.
            “Mau lari kemana kau manis?”
            Suara tawa menggelegar bersamaan dengan suara petir yang saling sahut. Dua pemuda itu akhirnya menyebar dan mencari cara untuk menangkap gadis mungil mangsanya itu.
            “Tolong! Jangan!”
            Gadis itu meronta ketika lengannya berhasil digeret oleh salah seorang pemuda yang mengejarnya. Pemuda itu langsung mendorongnya jatuh ketanah sehingga tubuhnya bermandikan lumpur.
            “Jangan!”
            Dia terus meronta berusaha melepaskan dirinya dari cengkeraman tangan dari kedua bajingan ini. Tapi tidak bisa, kaki dan tangannya sudah terkunci oleh kedua lelaki ini. Mereka berhasil membuat gadis ini tak berdaya terbaring diatas tanah yang sudah menjadi lumpur karena air hujan.
            “Lepaskan!”
            Kedua pemuda itu terus teratawa. Mereka langsung melepas baju dan melorotkan celana mereka secara bersamaan.
            “Semakin kau menolak aku semakin terangsang sayang.”
            Pemuda pertama langsung menciumi bibir gadis itu dengan buas. Gadis itu tetap menggeleng geleng melemparkan kepalanya kesegala arah menghindari ciumannya. Tapi lelaki itu tetap memaksa ia terus berusaha mendapatkan bibirnya.
            Cuihhhh.
            Gadis ini meludah tepat dimuka pemuda yang pertama menindihnya.
            “Kurang ajar!”
            Satu hantaman keras mendarat kemuka gadis ini hingga darah mengalir dari hidung dan pinggir bibirnya. Gadis itu langsung merasakan pusing dikepala dan pandangannya mengabur.
            Pemuda kedua dengan liarnya langsung menggerayangi tubuh gadis ini dan segera melepas kaos yang ia kenakan dan melorotkan celananya sampai turun kebawah. Gadis itu sekarang hanya bisa menangis dan terus menangis. Harga dirinya sudah hancur dinjak injak oleh kedua pemuda ini.
            “Aaaaaaaa!!!!”
            Suara teriakan pecah keluar membahana dari mulut gadis kecil tak berdaya ini ketika pemuda yang menindihnya mengoyak dan menembus kedalam dirinya.
            “Melanie Melanie Melanie!!!!!!”
            Sayup sayup terdengar suara mamanya menggoyang goyangkan tubuhnya sambil memanggil manggil dirinya yang sedang menjerit jerit terbaring diatas tempat tidurnya.
            “Bangun Melanie.”
            Perlahan Melanie membuka matanya. Melihat wajah mama angkatnya yang tiba tiba muncul dihadapannya. Melanie kemudian bangkit dari tidurnya, ia melirik bayinya yang ikutan terbangun mengamati dirinya.
            “Kau tidak papa?”
            Melanie mengangguk cepat. Ia bernafas lega. Rupanya ia sedang bermimpi. Kepalanya pusing, ia masih tak bisa melupakan kejadian biadab itu. Setiap hari ia terus dihantui oleh masa lalunya yang kelam. Dan dengan kehadiran Alif bayinya, malah memperburuk keadaan bagi dirinya.
Melanie melirik bayinya yang masih melongo menatap Melanie yang sedari tadi menjerit jerit didalam tidurnya.
            “Syukurlah. Kau tidurlah lagi biarkan Alif mama yang urus.”
            Melanie mengangguk lagi. Ia kemudian merebahkan tubuhnya lagi dan menarik selimutnya dan segera menutup matanya mengistirahatkan otaknya yang sangat lelah.

Aku ingin tidur. Bisakah untuk selamanya?

2 komentar:

  1. aku juga ingin tidur denganmu sayangku

    http://dewakartu168.com/ Dewa Poker dan Ceme Keliling Online adalah situs permainan Capsa Susun terpercaya yang dapat anda akses dengan mudah.

    BalasHapus
  2. Use this diet hack to drop 2 lb of fat in just 8 hours

    At least 160000 women and men are using a easy and SECRET "water hack" to burn 1-2lbs each and every night as they sleep.

    It is simple and works all the time.

    Here's how you can do it yourself:

    1) Get a glass and fill it up with water half full

    2) Proceed to learn this crazy hack

    and you'll become 1-2lbs lighter in the morning!

    BalasHapus